🍆 Cerita Silat Jawa Mataram
AsmaramanSukowati Kho Ping Hoo (juga dieja Kho Ping Ho, Hanzi: 許平和; pinyin: XÇ” PĂnghĂ©, lahir di Sragen, Jawa Tengah, 17 Agustus 1926 - meninggal 22 Juli 1994 pada umur 67 tahun) adalah penulis cersil (cerita silat) yang sangat populer di Indonesia. dan serial Badai Laut Selatan yang berlatarbelakang masa Kesultanan Mataram Islam
Soloposcom, PEMALANG — Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah memiliki sejarah panjang yang diduga berkaitan dengan kerajaan zaman dulu. Berdasarkan catatan Rikloef Van Goens dan data dalam buku yang ditulis W. Fruin Mees, menyatakan bahwa pada 1575, Kabupaten Pemalang merupakan salah satu dari 14 daerah merdeka di Pulau Jawa dengan dipimpin oleh seorang raja.
Pasalnya Silat Cimande lahir pada abad ke-17 dan menjadi cikal bakal pencak silat di Jawa Barat. Iwan menyebutkan, pada Festival Pencak Silat ini Pemkab Bogor melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) ingin lebih mengenalkan silat Cimande kepada masyarakat. Sehingga Cimande tidak hanya dikenal sebagai salah satu nama desa di Kabupaten Bogor.
Seemore of Cerita Silat Jawa " BENDE Mataram " on Facebook. Log In. Forgot account? or. Create new account. Not now. Related Pages. Cersil Klasik Jawa. Author. KUMPULAN CERITA SILAT. Book. WARUNG CERITA KITA. Book. CERBUNG SILAT LEGENDA. Book. Nogososro dan Sabuk Inten. Book Series. Cerita Silat Old. Book Series. Asal video. Personal blog.
Kemudiandalam Plentih Cerita Cupak Raja Kasunanan Mataram Surakarta merupakan pengkreasi Pencak Silat Mataram (Kasunanan Surakarta), yang keilmuannya selanjutnya diturunkan kepada cucunya yaitu R. M. Sulomo. (1909/1910), aliran Pencak Silat di Jawa Barat yang dibawa para mandor dan buruh turut menyebar ke arah timur Pulau Jawa
AsalUsul Bende Mataram - Patih Lowo IjoKarya : Herman PratiktoCerita Tentang Patih Lowo Ijo karya Herman Pratikto ini merupakan salah satu seri dari cerita silat Bende Mataram. Untuk Bende Mataram, Insya Allah secepatnya aku upload. Moga2 teman2 berkenan.
NamaKho Ping Hoo tidak bisa dipisahkan dari cerita silat bersambung yang sangat populer di era 6090an - Nasional - Okezone Nasional (cersil) Bu Kek Siansu, Pedang Ular Merah (1960), Darah Mengalir di Borobudur (1960), Iblis Mengamuk Di Mataram (Jakarta, 1961), Si Naga Merah (Jakarta, 1962) dan ratusan judul cerita silat lainnya sontak
Pencaksilat merupakan seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Sejarah pencak silat berawal sejak abad ke-7 Masehi. Ketika ilmu bela diri ini mulai menyebar di nusantara. Meski begitu asal muasal pencak silat sendiri masih belum ditentukan dengan pasti. Disadur dari wawancara dengan Eddie Marzuki Nalapraya, disebutkan pencak silat berasal dari dua []
EpisodeKembali Ke Tanah Jawa (6 episode) 120. Kembali Ke Tanah Jawa 121. Tiga Makam Setan 122. Roh Dalam Keraton 123. Episode Dewi Dua Musim/Masih Petualangan Wiro Sableng di Bhumi Mataram (Terhenti Saat Baru 2 Episode) 184. Dewi Dua Musim 185. Dan kepada para penggemar Cerita Silat Wiro Sableng pendekar kapak maut naga geni 212.
. Mangesthi menanggapi perubahan pasukan lawannya dengan cara berdiri di tengah-tengah. Tegak menantang dan kokoh seolah-olah sedang menjadi pembatas arus yang berlawanan. Sikap tempur Mangesthi sangat mengesankan! Gagah, penuh wibawa dan nyaris mendekati sempurna sebagai seorang panglima yang tidak pernah menyesap ilmu keprajuritan. “Kalian tetap bergerak!” seru Mangesthi berulang-ulang. Ia menghalau pasukannya yang hendak memasuki lubang jebakan gelar Wulan Tumanggal. Di samping itu, Mangesthi cekatan mengatur susunan prajurit. Setelah merasa cukup menata susunan pasukannya, Mangesthi berbalik wajah, kemudian suaranya menantang serta penuh ancaman, “Adakah orang Mataram yang berani mendekati barisanku? Ada? Siapa? Aku tidak mendengar nama yang kalian sebutkan! Agung Sedayu? Adakah orang itu di sini?” Meski tidak terbuka menyampaikan ancaman melalui serangan kata-kata, tetapi sikap tubuh Mangesthi sudah cukup untuk menyatakan itu. Ki Demang Brumbung tidak gegabah menjawab tantangan perempuan muda berparas cantik itu. Melalui gerakan tangan, Ki Demang Brumbung menahan agar pasukannya tidak terpancing oleh Mangesthi. Di dalam pikiran Ki Demang Brumbung muncul pertanyaan mengenai sumber wawasan Mangesthi yang membuatnya begitu tangguh sebagai pemimpin satuan tempur. “Bukan sesuatu yang tabu, tetapi perempuan itu betul-betul tidak kalah dengan kebanyakan senapati Mataram,” desis Ki Demang Brumbung dalam hati. Keadaan sedikit mengendur. Gugus tempur pasukan Ki Sor Dondong yang dipimpin Mangesthi berhasil menghindari jebakan. Di antara waktu yang cukup sempit, Mangesthi memanfaatkan kesempatan itu dengan memerintah agar pasukannya segera berbenah diri lalu mundur teratur. “Aku dipermalukan tapi itu adalah siasat yang sangat cerdas!” Ki Demang Brumbung menahan geram yang berbaur dengan pujian pada tindakan Mangesthi. Tiba-tiba terdengar ledakan yang berasal dari lingkar perkelahian Glagah Putih. Tanah di sekitar mereka terguncang. Pangeran Purbaya melesat dengan kecepatan yang tiada terkira, seolah terbang di atas bahu-bahu para pengawal kademangan yang berada pada jalur tempuhnya. Namun sepasang mata Pangeran Purbaya tidak melihat seorang pun di tempat itu. Tidak ada Glagah Putih maupun Ki Sor Dondong. Sebatang tombak pendek yang patah tampak tergeletak dalam keadaan hangus pada batangnya. Selain itu, bekas benturan kekuatan raksasa juga terlihat pada jejak-jejak kaki yang terpahat dan kulit pohon yang terbakar. Udara terasa lebih panas di bekas tempat yang menjadi medan perkelahian dua petarung pilih tanding tersebut. Mungkinkah Glagah Putih berhasil mencapai puncak ilmu Namaskara lalu melontarkannya dengan sepenuh tenaga? “Glagah Putih benar-benar menemukan lawan tangguh. Sedemikian meratakah para punggawa Raden Atmandaru? Pandan Wangi, Sabungsari dan sekarang, Glagah Putih, bertiga, mereka begitu aku andalkan untuk membendung serbuan lawan di Sangkal Putung. Apakah semuanya akan sirna dan hilang seperti mimpi yang terhempas angin?” Sedikit gelisah merambah hati Pangeran Purbaya. Sangat wajar apabila panglima sandi Mataram terbelit resah dalam perasaannya. Pertempuran di Karang Dawa seakan memberi jawaban mengenai gambaran kecil kekuatan Raden Atmandaru. “Mereka tidak begitu banyak menghimpun orang-orang untuk dijadikan prajurit. Orang ini, Raden Atmandaru, tidak terjebak pada jumlah maupun ketinggian ilmu kanuragan orang per orang. Meski demikian, sejauh yang aku dapatkan dari benturan-benturan yang terjadi, tampaknya kemampuan mereka memang merata,” ucap Pangeran Purbaya pada dirinya sendiri. Agak jauh di bawah kaki Pangeran Purbaya, sekitar tiga puluh atau empat puluh langkah, Glagah Putih tersangkut rimbun semak ketika tubuhnya menggelinding deras sebab benturan yang sulit dihindarinya. Pada waktu itu, Glagah Putih merasakan panas yang luar biasa sedang menyengat tubuhnya. Meski Ki Sor Dondong tidak lagi berada di dekatnya, tetapi akibat pelepasan puncak ilmunya ternyata meninggalkan akibat yang cukup hebat. Dalam keadaan terbaring, Glagah Putih berusaha mengatur pernapasan dengan cara yang sangat halus seperti yang yang pernah diajarkan oleh Agung Sedayu padanya. Peluh membasahi kain yang menutupi tubuhnya. Ikat pinggang Glagah Putih tampak hangus sebagian. Glagah Putih memang tidak terluka parah, tetapi ia membutuhkan waktu untuk memulihkan daya tahan. Dari jarak yang sebenarnya cukup jauh, pendengaran tajam Pangeran Purbaya dapat mendengar erangan orang yang sedang bernapas berat. Namun ketika Pangeran Purbaya mulai memusatkan perhatian, desah napas itu berangsur-angsur menjadi lembut dan teratur. Setelah mendapatkan perkiraan asal desahan napas, Pangeran Purbaya menjejakkan kaki, mengitari lingkungan, menjaga jarak aman dari serangan rahasia yang mungkin sedang disiapkan lawan Glagah Putih. Patutlah dia menjadi waspada karena keadaan Glagah Putih masih samar baginya. Ilmu meringankan tubuh Pangeran Purbaya memang seperti kekuatan ajaib yang hanya dapat diserap oleh keturunan Panembahan Senapati. Bagaimana tidak? Saudara Panembahan Hanykrawati itu seolah-olah lebih ringan dari serangga terbang yang hinggap di ujung daun! Tidak ada sehelai daun pun yang terayun kuat meski sedang menerima bobot tubuh yang sudah pasti lebih berat dari roda pedati. Maka, dalam waktu singkat, Pangeran Purbaya telah menjangkau tempat Glagah Putih tergolek lemah sebelum memastikan semuanya dalam keadaan aman dan terkendali. Untuk sejenak waktu, Pangeran Purbaya memeriksa keadaan Glagah Putih. Ia bernapas lega karena tidak mendapati luka-luka yang membutuhkan perhatian sungguh-sungguh. Bukan guncangan yang cukup berarti dan mengancam keselamatannya, tapi ia butuh waktu untuk memulihkan tubuhnya agar menjadi lebih bugar, pikir Pangeran Purbaya. “Maafkan saya, Pangeran,” kata Glagah Putih lemah ketika membuka mata lalu melihat Pangeran Purbaya duduk bertumpu tumit di dekatnya. “Ini bukan keadaan yang perlu dimaafkan karena memang tidak ada yang bersalah dalam pertempuran ini,” sahut Pangeran Purbaya dengan nada mentereng. “Mengapa demikian?” “Ini adalah medan perang, Ngger. Jika bukan kemenangan, maka kekalahan atau kedudukan imbang sajalah yang menjadi hasil akhir. Kita tidak dapat mengingkari itu.” “Tapi saya bersedia dihukum karena gagal menahan panglima mereka.” “Permintaanmu lebih terdengar sebagai tangisan sedih seorang lelaki cengeng yang takut menghadapi kenyataan. Bangkitlah segera! Ini adalah perintahku sebagai panglima!” Simak dari awal Kitab Kiai Gringsing Bab 1 – Agung Sedayu Terperdaya Bab 2 – Jati Anom Obong Bab 3 – Membidik Bab 4 – Kiai Plered Bab 5 – Merebut Mataram
Barang siapa yang tak kenal dengan cerita bersambung karya SH. Mintardja yang berjudul Api Di Bukit Menoreh ADBM boleh lah dibilang anak kemarin sore. Cerita silat Jawa berlatar sejarah jaman awal terbentuknya Kerajaan Mataram Islam itu mencetak rekor sebagai cerita bersambung terpanjang sepanjang sejarah, setidaknya sejarah persilatan Jawa. Bagaimana tidak, cerita yang dimuat secara bersambung di harian Kedaulatan Rakyat dan setiap bulan dibukukan itu terbit hingga jilid ke-396 dalam rentang waktu sangat panjang, 32 tahun. Jilid 1 Api Di Bukit Menoreh terbit pada tahun 1968 dan terus berlanjut sampai terpaksa berhenti karena SH Mintardja menutup mata pada 18 Januari 1999 dalam usia 65 tahun. Awal membaca ADBM adalah dengan menyewa bukunya di kios pinggir jalan di Kota Purwokerto. Di sana pula buku silat Asmarawan S Kho Ping Hoo dan berbagai cerita komik saya lahap. Namun karena mendiang bulik Wardjo yang tinggal di gang Kranji selalu membeli ADBM terbaru, maka akhirnya saya rajin ke rumah bulik, hanya untuk pinjam buku. Akibatnya saya diledek bulik setiap datang. Cerita ADBM memang sangat memikat dan merangsang imajinasi. Bagaimana seorang Agung Sedayu yang sangat penakut namun memiliki kemampuan bidik luar biasa berhasil melewati masa-masa sulit, menjadi murid orang bercambuk misterius yang sakti bernama Kiai Gringsing, dan kemudian menjelma menjadi pemuda tangguh, namun tetap dihantui sifatnya yang ragu-ragu. Hubungan Agung Sedayu dengan Senapati Pajang Untara kakangnya, Swandaru Geni adik seperguruan yang gemuk dan bersumbu pendek, Sekar Mirah adik Swandaru yang perajuk, Sidanti pemuda ambisius culas murid Ki Tambak Wedi menjadi pusat cerita pada jilid-jilid awal. Peperangan dengan sisa-sisa laskar Jipang, setelah tewasnya Arya Penangsang, yang dipimpin Tohpati atau Macan Kepatihan menjadi bagian ketegangan cerita. Api perselisihan merambah ke Menoreh setelah hancurnya Tohpati, menyerahnya Sumangkar adik seperguruan Patih Mantahun dari Jipang yang bersenjatakan tongkat tengkorak baja putih, dan menyingkirnya Ki Tambak Wedi dan Sidanti ke tanah perdikan itu setelah markasnya dihancurkan pasukan Pajang yang dipimpin Senapati Untara dan didukung Kiai Gringsing, Agung Sedayu, dan Swandaru. Di tengah membaranya api pertentangan di Menoreh yang dibakar Sidanti, Ki Tambak Wedi dan Argajaya tokoh ambisius adik Argapati atau Ki Gede Menoreh, gadis cantik halus bernama Pandan Wangi adik tiri Sidanti, puteri Ki Gede Menoreh bertemu Gupita Agung Sedayu yang ditaksirnya namun justru ia harus menerima cinta Gupala Swandaru Geni. Ketika api di Tanah Perdikan Menoreh padam dengan tewasnya Sidanti dan Ki Tambak Wedi yang ternyata ayah Sidanti, serta tobatnya Ki Argajaya, cerita kemudian bergeser dengan pergulatan menyusul dibukanya alas Mentaok oleh Sutawaijaya dan Ki Gede Pemanahan yang menjadi awal berdirinya Mataram. Pertentangan antara Mataram dan Pajang membakar Menoreh lagi. Ada masa dimana saya bosan dan terputus membaca kisah ADBM, oleh karena terlalu banyak dan panjangnya kisah kembangan tak penting yang disisipkan ke dalam cerita utama. Hal itu memberi kesan ADBM manjadi amat bertele-tele, tidak sebagaimana karya legendaris SH Mintardja sebelumnya yaitu Nagasasra dan Sabuk Inten yang tamat pada jilid ke-29. Bagian yang menarik di ADBM adalah saat terurainya misteri sosok Kiai Gringsing, pesatnya perkembangan ilmu Agung Sedayu yang begitu luar biasa setelah menekuni ilmu dari buku peninggalan perguruan Windujati, salah pahamnya Swandaru terhadap tingginya ilmu saudara seperguruannya itu, dan cinta terpendam Pandan Wangi terhadap Agung Sedayu. Beberapa tahun kemudian baru saya ketahui bahwa setidaknya ada dua penulis yang melanjutkan kisah legendaris ini. Yang pertama adalah ADBM lanjutan karya Flam Zahra yang berani dan imajinatif, hanya sayang berhenti pada jilid 403. Karya ini patut diapresiasi dan akan sangat menarik jika saja diteruskan, meski ada sejumlah bagian yg perlu diperbaiki untuk konsistensi cerita. Kelanjutan ADBM yang satu lagi ditulis oleh seseorang yang menamakan diri Panembahan Mandaraka mBah Man dari Padepokan Sekar Keluwih, dimulai dari ADBM Jilid ke-397 hingga tamat pada jilid 416 dengan meninggalnya Swandaru setelah membisikkan pesan misterius kepada Ki Rangga Agung Sedayu RAS yang diduga agar RAS mengawini Pandan Wangi. Selanjutnya ADBM diteruskan mBah Man dengan membuat judul baru Sejengkal Tanah Setetes Darah. Meskipun mencoba menyesuikan dengan gaya tulis SH Mintardja, tanpa terlalu bertele-tele dalam bercerita, mBah Man bisa dibilang lebih "berani" dalam memainkan karakter utama dan masuk lebih dalam ke bagian sensitif dan pribadi, meski tak seberani, seliar dan seterbuka buku Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo. Namun sayang sekali, terakhir kali saya membaca tulisan mbah Man, ia sudah mengikuti jejak pengarang aslinya, yaitu ceritanya mulai terlalu betele-tele dengan menulis yang remeh temeh, dan melenceng jauh dari alur utamanya. Bagaimana pun di tengah keringnya cerita silat berlatar sejarah, upaya mbah Man untuk menghidupkan ADBM sangat layak untuk diapresiasi., seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Oktober 28, 2017.
PENDEKAR TERAKHIR TANAH JAWA Bermula pada suatu hari di tahun 1628, Bupati Tegal saat itu, Kyai Rangga mendapat tugas dari Sultan Agung untuk menyampaikan surat kepada Penguasa Batavia Perjalanan ke Batavia menjadi awal pertemuan Kyai Rangga dengan Jampang, Untung Suropati, Sakerah, Sarip Tambakoso, bahkan dengan Badra Mandrawata atau si buta dari gua hantu. Di tengah jalan, di tempat yang jauh dari keramaian, rombongan Kyai Rangga bertemu dengan pasukan VOC dan pasukan mayat hidup, sehingga terjadi pertempuran yang hebat, tanpa pemenang. Ternyata rombongan pasukan VOC itu menyimpan harta karun di sebuah gua. Kyai Rangga yang mengetahu hal itu memutuskan untuk meninggalkan tempat itu untuk melanjutkan tugasnya mengirim surat ke Batavia, dengan pikiran akan kembali setelah tugasnya selesai. viewsCompleted Bukan Cerita Dongeng Dijodohkan dengan CEO muda, tampan, dan mapan bak cerita dongeng. Tapi jika ikut mendapatkan masalah dan berhadapan dengan masa lalunya, masih mau? viewsOngoing Cerita Cinta Ayu Putri Cerita Cinta Ayu adalah serangkain cerita dari buku diari milik Ayu tentang cinta pertamanya yang tidak diharapkan, bagaimana dia kehilangan orang yang sangat peduli dengannya, dan bertemu dengan laki - laki angkuh yang menyadarkannya tentang cinta yang selama ini telah dia lewatkan. viewsOngoing Kita dan Cerita Pertemuan seorang gadis bernama Rayna dengan teman teman di sekolah barunya menjadikan kisah yang berharga bagi dirinya. Bersekolah bersama sahabatnya serta menemukan teman baru membuatnya semakin menyukai dunia sekolahnya. Ia tidak pernah berpikir akan bertemu dengan seseorang yang kelak akan berpengaruh pada kehidupannya. Bermula saat ia pertama kali bertemu dengan seorang kakak kelas baik hati yang tidak sengaja ia temui diawal awal masuk sekolah. Dan bertemu dengan seorang teman laki laki sekelasnya yang menurutnya sangat menyebalkan. Hingga suatu saat ia tidak tahu lagi harus berbuat apa pada perasaannya yang tiba tiba saja muncul tanpa ia sadari. Ia harus menerima bahwa tidak selamanya 2 orang yang saling menyukai harus terus bersama jika takdir tidak mengizinkan. Hingga ia melupakan satu hal, yaitu ada orang lain yang memperhatikannya namun terabaikan. viewsOngoing Cerita Cinta Kelas Pekerja Cerita ini berkisah tentang seorang perantau asal Sumatera yang terdampar di kota Bogor. Si pemuda yang bernama Heri tinggal di sebuah kost nah,di depan kamarnya si Heri adalah kamar pemilik seorang misterus. Heri tidak sengaja melihat si cewek dikamarnya duduk menunduk sambil memeluk lulut dan memakai stoking hitam, ketika disapa si cewek ini tetap diam dan tidak menjawab. Heri pun menanyakan hal ini kepada penghuni kamar sebelahnya namanya Indra,cowok berambut cepak, Candra mengaku belum pernah melihat ada penghuni di kamar gadis itu. Padahal sebelumnya dia mendengar suara tangisan wanita saat tengah malam. Heri pun mulai menduga yang tidak-tidak. Tapi dugaan Heri tidak salah karena memang benar kamar sebelah dihuni oleh seorang gadis berstoking hitam. Dan tentu dia adalah manusia. Suatu hari Heri dan Candra melihat darah mengalir keluar dari kamar tersebut,sontak keduanya langsung membuka paksa kamar dan melihat si gadis menyayat-nyayat kakinya sendiri. Heri dan Candra pun menyelamatkan si gadis, setelah banyak perlawanan akhirnya si gadis bisa ditenangkan dan di obati. Heri dan Candra orangnya easy going saja tidak menutut dia untuk menceritakan apa yang telah membuatnya depresi, dari sini si gadis itu memulai persahabatnya dengan mereka berdua terlebih kepada Heri yang kamarnya persis berada di depan kamarnya. viewsOngoing MEMBALAS HINAAN BAPAK Cerita Cinta Sang Caddy “Percuma kamu Bapak sekolahkan tinggi-tinggi! Susah-susah pun maksain kamu biar masuk SMA, tapi mana nyatanya sekarang! Sudah mau satu tahun lulus sekolah tapi belum kerja juga! Belum ngasilin duit! Mending adik kamu yang sekolahnya SMP doang, sudah punya pacar anak tukang daging sapi, hidupnya terjamin!” celoteh Bapak. Orang yang Sumi paling takutkan ketika sudah bicara. Sumi menghela napas. Dia masih membelekangi Bapak dan mengiris bawang merah untuk masak. Untuk ke sekian kalinya omelan itu terasa menusuk hati Sumi. Bapak selalu mengungkit keinginannya untuk bersekolah lagi dan menyalahkan karena sampai saat ini belum menghasilkan rupiah. Hinaan, cibiran dan perlakuan Bapak membuat Sumi benar-benar terluka. Namun rupanya Tuhan mendengar setiap alunan doa yang dipanjatkan olehnya. Pertemuannya dengan Hiraka Yamada-seorang pegolf yang merupakan bos dari salah satu perusahaan automotive ternama di tanah air membuka jalannya untuk meraih kejayaan. Namun ada satu hal yang tiba-tiba terasa kosong, Zaki-sahabat dekat Sumi yang dulu selalu ada ketika dia butuhkan tiba-tiba menghilang. Sumi tak tahu jika Zaki menaruh rasa padanya. Zaki pergi dengan masih memendam segenggam cinta di hatinya. Akankah kehidupan mereka berakhir bahagia? viewsCompleted Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Aku tidak mengerti dengan kisah cinta ku yang begitu rumit. Rara adalah seorang wanita yang tangguh, dia sedang mengalami kesulitan dalam hidupnya. David cowo setia yang selalu siap menemani Rara dalam keadaan seperti apapun. Mereka awalnya bersahabat dan diantara mereka ada yang menumbuhkan perasaan. Dan akhirnya setelah beberapa tahun mereka bersahabat, akhirnya mereka berpacaran. Ada mantan David yang bernama Alice, dia tidak suka dengan hubungan Rara dan David. Dengan berusaha sebisa mungkin dia melakukan beberapa cara untuk memisahkan mereka dengan mencari-cari kesalahan. Dan setelah masalah nya selesai akhirnya David dan Rara berbahagia. viewsOngoing Mimpi Buruk Dunia Persilatan Seorang anak berusia enam tahun, hidup sebatang kara tanpa memiliki kedua orang tua atau keluarga, pertempuran besar membuatnya harus terpisah dengan kedua orang tua, ia juga harus menjalani hidup penuh rintangan di dunia Nirvana, anak tersebut bernama Lan Shi atau Putra pertama Sang pembalik Langit Dunia Persilatan, ayahnya adalah Raja Para dewa, sedangkan ibunya Seorang Dewi keadilan. Identitas Lan Shi tidak diketahui siapapun, di usia enam tahun Lan Shi tinggal bersama kakek An Hui, perjalanannya dimulai sambil mencari keberadaan ayah dan ibunya. Lan Shi memiliki seorang teman ajaib yaitu Peri kecil atau pasir waktu, peri kecil memberitahu kalau banyak orang sedang memburunya, ia memutuskan untuk bersembunyi di dalam kantong kecil milik Lan Shi. Tiga tahun tinggal di hutan, Pria tua menemukan keberadaan Lan Shi, ia mengangkat sebagai cucu asuh dan membawanya pulang kediaman keluarga, keluarga tersebut diberi nama keluarga An, sekarang Lan Shi dipanggil dengan sebutan An Lan yang artinya subur tak pernah layu dalam bahasa dunia persilatan. viewsCompleted Pembalik Langit Dunia Persilatan Immortal Lou, pendekar terkuat di dunia persilatan. Namanya, tidak berani disebut. Tidak ada yang dapat mengalahkan kekuatannya. Kekuatannya itu, membuat empat Kekaisaran mengerahkan pendekar terkuat untuk memusnahkan immortal Lou. Satu orang, mengalahkan ribuan pendekar terkuat tanpa gentar, membuat namanya semakin ditakuti. Namun, immortal Lou memiliki satu kelemahan. Kelemahannya itu adalah orang tuanya, yang mana mereka tidak mungkin dilawan olehnya. Immortal Lou, tertangkap dan hukuman akan dijatuhkan di gerbang dosa. Di saat ia mengira keabadiannya akan musnah, di saat itulah muncul seseorang yang menyelamatkan dirinya. Putri Lien, itulah sosok yang muncul untuk menyelamatkan pendekar terkuat itu. viewsCompleted Bed Friend Seperti linglung seolah berjalan tanpa arah. Orang-orang datang lalu pergi dengan mudahnya seperti permisi ke jamban saja. Menciptakan rasa cemas sekaligus takjub. Hidup dalam segala pengharapan benar-benar bagaikan menggali lubang kubur sendiri. Tak ada yang sungguh setia selain kesedihan. Meski dia menyakitkan namun tidak seperti kesenangan yang kerap kali datang lalu tiba-tiba hilang tanpa pamit. Begitulah Lisa, hadir dengan segala kelinglungannya mencari jati diri, mengejar impian, persahabatan hingga berakhir dalam kisah cinta yang tidak pernah terencana sebelumnya. Bagaimanakah hidup akan membawa Lisa mengejar impiannya, dan bagaimanakah kelanjutan hubungannya dengan kekasih sekaligus sahabatnya ? Selamat datang di Lalisa... viewsOngoing
cerita silat jawa mataram